BANDA ACEH – Tokoh Masyarakat yang juga Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM mengatakan untuk menekan angka kemiskinan, Pemerintah Aceh diharap mampu meningkatkan kualitas pendidikan.
“Mutu pendidikan di Aceh harus bisa ditingkatkan. Aceh harus mampu angkat kualitas pendidikan untuk tekan angka kemiskinan,” ujar Aminullah, Selasa (2/5/2023).
Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Aminullah mengungkapkan, mutu pendidikan di Aceh harus menjadi renungan bagi pemerintah beserta lembaga perguruan tinggi penghasil guru, dan juga masyarakat umumnya.
Katanya, jika pendidikan saja masih dalam fasilitas seadanya, kurangnya memberi perhatian serius dengan mengupgrade kompetensi dan mendorong penguatan kapasitas para guru, maka Provinsi Aceh akan jauh dari kata maju.
“Pendidikan yang bagus salah satu pondasi untuk Aceh terbebas dari label kemiskinan. Pemerintah sudah saatnya menggelar pelatihan pengembangan kapasitas guru yang memang sesuai dengan perkembangan zaman,” katanya.
Mengutip mediaindonesia.com, mutu pendidikan remaja di Provinsi Aceh menempati posisi terendah di tingkat nasional. Hal itu terungkap dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) yang merilis hasil evaluasi Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SBMPTN) pada 2020.
Berdasarkan empat penilaian yaitu penalaran umum, pemahaman bacaan serta menulis. Lalu pengetahuan serta pemahaman umum, dan terakhir adalah pengetahuan kuantitatif. Posisi Aceh berada pada lapisan bawah sejajar dengan beberapa provinsi di bagian timur Indonesia misalnya Maluku, Maluku Utara, NTT, Papua, dan sebagian provinsi lain di Sulawesi
Sebagai mana diketahui pula, Aminullah Usman merupakan mantan Wali Kota Banda Aceh (2017-2022) yang sukses meningkatkan persentase jumlah sekolah yang mampu memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Di mana pada 2017 berada pada angka 69 persen dari total jumlah satuan pendidikan, meningkat menjadi 76,31 persen pada 2018, kemudian 79,83 persen tahun 2019, lalu meningkat menjadi 92,39 persen pada tahun 2020, dan mempertahankan Banda Aceh sebagai Kota Referensi Pendidikan.
Keberhasilan pembangunan pendidikan ini juga berdampak pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus naik dari tahun ke tahun. Diketahui IPM Banda Aceh tahun 2018 berada pada angka 84.37, kemudian menjadi 85.07 tahun 2019, lalu menjadi 85,41 pada 2020. Dan pada tahun 2021 Banda Aceh kembali menempati posisi kedua IPM di Indonesia dengan poin 85,71.
Adapun perbandingan PDRB, Income Perkapita dalam rentang waktu empat tahun terakhir juga menunjukkan tren positif. Diketahui tahun 2017 Pendapatan per kapita Rp. 64,21 juta per tahun, lalu naik menjadi Rp. 66,46 juta tahun 2018. Tahun 2019 pendapatan per kapita juga naik menjadi Rp.69,24 juta per tahun, 2020 Rp 73,30 juta per tahun, dan di Tahun 2021 Rp 78,16 juta per tahun. Angka ini nilainya melampaui rata-rata provinsi dan nasional.