Cuaca Panas Mendidih, Ini Pesan dari BMKG untuk Warga RI

Avatar

Indonesia tengah beralih dari musim hujan ke musim kemarau

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) buka suara soal fenomena cuaca panas di Indonesia. Pantauan dari aplikasi BMKG, suhu terkini di area Jakarta mencapai 34 derajat dengan tingkat kelembaban 60%.

BMKG mengatakan wilayah Indonesia bakal mengalami kemarau lebih panjang tahun ini. Mulainya di akhir Mei sampai September mendatang.

Indonesia merupakan negara tropis dan temperatur itu akan berada di sekitar 30-an derajat Celcius, relatif konstan.

Sena menyarankan masyarakat menyesuaikan aktivitas di luar termasuk dengan menggunakan perangkat pelindung diri dari terik matahari seperti payung, topi, atau tabir surya.

Ia meminta warga RI waspada bersama bahwa karena saat ini Indonesia tengah beralih dari musim hujan ke musim kemarau. Pada 2023, Indonesia akan mengalami musim kemarau yang cukup panjang.

“Tentunya itu juga perlu diantisipasi oleh masyarakat untuk menghadapi kekeringan yang nanti akan terjadi. Tapi kekeringan yang terjadi karena musim kemarau menjadi konsekuensi dari kondisi panas yang saat ini terjadi,” tuturnya.

Adapun, wilayah yang berpotensi kekeringan yakni Indonesia bagian selatan khatulistiwa yang memiliki perbedaan yang cukup jelas antara musim hujan dan kemarau.

Wilayah Jawa Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan sebagian besar pulau Sumatra bagian selatan dari Riau ke selatan, akan berpotensi terdampak kekeringan.

“Berbeda dengan 3 tahun belakangan di mana kita kondisinya cukup basah, karena 3 tahun ke belakang kita mengalami kondisi La Nina.” pungkasnya.

Di kesempatan berbeda, Kementerian ESDM memprediksi Indonesia akan mengalami peningkatan suhu panas hingga 4 derajat dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.

Hal tersebut terjadi bila Indonesia tidak segera menurunkan produksi emisi karbon (CO2) yang salah satunya berasal dari kendaraan berbahan bakar minyak.

Seperti yang dikatakan oleh Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM, Agus Tjahajana Wirakusumah. Bahwa kenaikan suhu hingga 4 derajat celcius bisa terjadi salah satunya dikarenakan terus bertambahnya emisi karbon di Indonesia.

“Kerasa nggak kalau belakangan ini jam 3 sore temperatur 37 derajat? Panas banget. Saya selama ini sudah lebih dari 60 tahun, saya (merasakan) panas sekali,” ungkap Agus dalam program Mining Zone CNBC Indonesia, pekan ini. (cnbcindonesia)