Syarliansyah: Jangan diperjualbelikan ataupun disewakan
BANDA ACEH – Baitul Mal Kota Banda Aceh telah menetapkan 9 penerima rumah keluarga miskin tahap awal tahun 2023. Pembangunan tersebut ditetapkan berdasarkan musyawarah jajaran pimpinan Baitul Mal Kota Banda Aceh.
Ketua Badan Baitul Mal Kota Banda Aceh, Suria Darma mengatakan, Baitul Mal Kota membantu pembiayaan rumah bagi keluarga miskin tahun 2023. Pada tahap awal pembiayaan rumah miskin ini akan diberikan kepada 9 orang keluarga miskin di Banda Aceh.
“Kami telah menetapkan penerima rumah ini sesuai ketentuan dan pertimbangan syariah. Tidak ada intervensi dari pihak manapun baik legislatif maupun eksekutif Pemerintah Kota Banda Aceh. Dari ratusan proposal ini kita telah melakukan survei selanjutnya kita musyawarah bersama untuk kelayakan pembangunan rumah. Berdasarkan hasil keputusan kami menetapkan Bapak dan Ibu ini semua sebagai penerima manfaat bantuan pembiayaan pembangunan rumah dari BMK tahun 2023,” jelas Suria di depan para penerima rumah yang bersumber dari dana Zakat Baitul Mal Kota Banda Aceh.
Sementara itu, Abdul Munir mengingatkan kepada penerima rumah agar memenuhi semua administrasi sebelum pembangunan rumah seperti sertifikat tanah harus dijaga dan benar atas nama pribadi. Abdul Munir juga mengingatkan rumah ini tidak untuk diperjualbelikan maupun disewa.
“Kemudian kami sarankan kepada Bapak Ibu agar terus mendoakan para muzaki yang sudah menyalurkan zakat ke BMK. Mohon jangan putus untuk mendoakan mereka karena berkat zakat mereka inilah kami mampu membiayai pembangunan rumah kepada Bapak-Ibu. Harapan kami agar Bapak Ibu ini menjadi ujung tombak kami untuk menyampaikan kepada orang orang kaya di wilayah Bapak Ibu agar membayarkan zakatnya ke Baitul Mal Kota Banda Aceh,” kata Abdul Munir.
Sementara itu, untuk arahan teknis disampaikan oleh PPTK Baitul Mal Kota Banda Aceh, Syarliansyah. Menurutnya, ada tiga hal penting yang diperhatikan oleh 9 warga Banda Aceh selaku penerima bantuan rumah keluarga miskin tahap awal.
“Pertama yang ingin kami sampaikan pada saat pembangunan rumah mohon partisipasi Bapak Ibu untuk mengawasi pembangunan rumah dan apabila terdapat hal yang mengganjal di hari pembangunan nanti, Bapak Ibu dapat menyampaikan kepada kami, kedua apabila diantara Bapak Ibu ada tukang yang dihadirkan sendiri Bapak Ibu boleh melapor kepada kami, dan nanti akan disesuaikan pengerjaan sesuai SOP yang ditetapkan oleh Baitul Mal. Kemudian yang terakhir kami mohon rumah yang kami bantu ini jangan diperjualbelikan ataupun disewakan karena kami akan turun kembali kami untuk memantau pada enam bulan ke depan apa memang betul masih Bapak atau Ibu yang tempati,” kata Syarliansyah.
Diakhir penutupan rapat, Syarliansyah mengatakan, pelaksanaan pengerjaan rumah ini InsyaAllah akan dilakukan di bulan Juli, sehingga dimohon partisipasi penerima rumah saat peletakan batu pertama dan penentuan arah rumah yang akan dibangun.(MR)