Banda Aceh – Plt Sekda Kota Banda Aceh Wahyudi mengikuti agenda mapping isu strategis sektor transportasi di Provinsi Aceh pada Rabu, 26 Juli 2023, di Ballroom Hermes Hotel, Lampineung.
Turut hadir Kepala Pusat Kebijakan Keselamatan Dan Keamanan Transportasi Kementerian Perhubungan Jumardi, Kepala Dinas Perhubungan Aceh T Faisal, dan bertindak sebagai moderator Sukma Rahadian. Kegiatan itu diikuti pula oleh Kadis Perhubungan seluruh kabupaten/kota di Aceh.
Dalam sambutannya, Plt Sekdako Wahyudi mengatakan salah satu isu yang menjadi concern bersama saat ini adalah terkait inflasi. Menurutnya, hal itu patut menjadi perhatian para stakeholder perhubungan karena sektor transportasi berperan secara langsung terhadap pengendalian inflasi.
Ia mengungkapkan, secara nasional, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) sektor transportasi menyumbang inflasi terbesar pada 2022. Di mana kelompok transportasi dengan inflasi sebesar 15,26 persen dan memberikan andil sebesar 1,84 persen terhadap inflasi 2022.
“Untuk itu, melalui pertemuan ini. Saya berharap sektor perhubungan harus mempunyai inovasi-inovasi yang mampu dilakukan sehingga memastikan arus barang dan jasa bisa berjalan lancar dan tidak terkendala,” katanya.
Wahyudi menyebutkan, salah satu langkah yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan melakukan kerja sama antar daerah (KAD) dalam rangka mendukung ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi.
“Ini menjadi tugas kita untuk lebih mengintensifkan sosialisasi bagi masyarakat maupun pelaku usaha di Aceh agar kemudahan-kemudahan yang telah disediakan oleh pemerintah dapat dimaksimalkan secara optimal, sehingga inflasi di Aceh dapat kita tekan semaksimal mungkin,” ujarnya.
Ia pun berharap pertemuan lintas sektor hari ini, bisa semakin memperkuat komitmen dan sinergitas antar stakeholder guna menyelesaikan sejumlah isu/permasalahan sektor transportasi serta mendorong pertumbuhan sektor transportasi yang dapat memberikan dampak positif terhadap meningkatnya pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan pemerataan pembangunan di Aceh khususnya.
“Ke depan, kita berharap akan terus melakukan evaluasi secara bersama-sama sehingga indikator yang ditetapkan sebagai tujuan bersama dapat tercapai dengan baik,” pungkasnya. ®