BANDA ACEH – Dua perwakilan peneliti muda MTsN 1 Banda Aceh Clarence Athaillah Khairunnisa bersama Rayyan Athifa Charirah menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional.
Hal tersebut usai panitia mengumumkan hasil penilaian grand final MTsN 1 Banda Aceh meraih juara 2 pada ajang Madrasah Young Reseachrs Supercamp (Myres) yang berlangsung diKota Kendari Sulawesi Selatan, mulai 3 hingga 7 September 2023
Kegiatan bersamaan dengan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tersebut ditutup Sekjen Kemenag RI Prof Dr H Nizar MAg di Aula Asrama Haji Kendari, Rabu (6/9/2023) malam.
“Alhamdulillah, selamat kepada ananda kami atas capaian prestasinya yang luar biasa.
Ini semua hasil kerja keras dan ketekunan siswi, serta pembimbing dalam bekerjasama dengan team work madrasah hingga proses telah dilalui yang tidak mengkhianati hasil,” Ujar Kepala MTsN 1 Model Banda Aceh Junaidi Ibas SAg MSi
Junaidi menyebutkan, penelitian yang dilakukan siswinya melibatkan banyak pihak seperti Musium Aceh, Pedir Museum, UIN Ar-Raniry Banda Aceh serta para pemerhati naskah kuno Aceh Tarmizi Abdul Hamid,” Ungkapnya turut didampingi pembimbing Rosalia Sari SPd MPd dan Yusrawati SAg.
Kepala Kankemenag Kota Banda Aceh H Abrar Zym SH MH turut mengapresiasi atas perolehan juara para siswa madrasah Kota Banda Aceh.
Ia berharap keberhasilan ini dapat memotivasi bagi madrasah lain maupun guru dalam menumbuhkan semangat belajar para peneliti muda yang ada di madrasah,” Ungkap Humas MTsN 1 Model Banda Aceh Tarmizi SPd dalam keterangan tertulisnya
Judul penelitian yang diteliti “Pelestarian Manuskrip Kuno Aceh Melalui Proses Digitalisasi Sebagai Penyelamatan Sumber Informasi Sejarah Islam di Aceh”
“Manuskrip Aceh merupakan salah satu hasil peradaban masyarakat Aceh yang ditulis tangan oleh ulama dan umara yang umumnya hidup masa kerajaan islam,” sebut Clarence
Ia memaparkan selain menjadi cerminan peradaban masyarakat Aceh, Ia mengaku tertarik melakukan digitalisasi terhadap manuskrip Aceh sebagai upaya penyelamatan sejarah Aceh pada masa lampau.
“Selain itu juga untuk mendeskripsikan keterlibatan generasi muda dalam melestarikan manuskrip kuno Aceh,” sambung Rayyan
“Terimakasih atas dukungan warga MTsN 1 Model Banda Aceh dan semua pihak atas dukungan selama ini diantaranya Perpustakaan digital rumah manuskrip, filolog Aceh dosen UIN ar-raniry.
Museum pedir, perpusnas Jakarta, Balai pelestarian kebudayaan Aceh, museum Aceh, Perpustakaan wilayah Aceh, Museum Ali Hasyimi, Mapesa dan Manassa.
Kerja keras semenjak juni hingga agustus membuahkan hasil maksimal” Ungkap Rosalia Sari didampingi Yusrawati. []