Safrizal: Produk lokal seperti ini adalah aset daerah yang harus kita jaga dan kembangkan
BANDA ACEH – Dukungan terhadap produk lokal Aceh kembali diperlihatkan oleh tiga tokoh penting daerah. Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal bersama Pj Wali Kota Banda Aceh, Almuniza Kamal dan Pj Bupati Aceh Besar Iswanto menghabiskan waktu makan siang mereka di salah satu store Kutaradja Fried Chicken, sebuah restoran cepat saji berbasis lokal yang tengah menjadi sorotan.
Dengan menyantap menu unggulan ayam goreng crispy yang menjadi ciri khas Kutaradja Fried Chicken, mereka tidak hanya menikmati rasa yang lezat, tetapi juga memberikan pesan kuat tentang pentingnya mendukung wirausaha lokal di Aceh.
Restoran yang dirintis oleh aneuk nanggroe (putra daerah) ini telah menunjukkan potensinya sebagai merek lokal yang mampu bersaing dengan brand internasional. Pj Gubernur Aceh, Safrizal, menyampaikan apresiasinya terhadap para pelaku usaha lokal seperti Kutaradja Fried Chicken.
“Kita harus bangga dengan produk lokal seperti Kutaradja Fried Chicken. Ini adalah bukti bahwa Aceh memiliki sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif. Pemerintah Aceh akan terus mendorong lahirnya lebih banyak usaha lokal yang mampu menciptakan dampak positif bagi ekonomi daerah dan membuka lapangan kerja,” ujar Safrizal, Selasa, 31 Desember 2024.
Menurutnya, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan usaha lokal mendapatkan dukungan maksimal, baik dalam bentuk promosi, pendampingan, maupun akses permodalan.
“Produk lokal seperti ini adalah aset daerah yang harus kita jaga dan kembangkan. Kami siap memberikan dukungan, termasuk membantu mereka memperluas pasar ke tingkat nasional dan internasional,” tambah Safrizal.
Hal senada juga dikatakan Almuniza Kamal. Ia sangat mengapresiasi inovasi dan dedikasi yang ditunjukkan oleh pengelola.
“Kutaradja Fried Chicken adalah bukti bahwa putra-putri Aceh memiliki kemampuan untuk menciptakan produk berkualitas tinggi yang mampu menarik perhatian pasar. Pemerintah Kota Banda Aceh sangat mendukung inisiatif seperti ini, karena sektor usaha lokal adalah tulang punggung ekonomi daerah,” ujar Almuniza.
Almuniza menilai produk lokal seperti Kutaradja Fried Chicken tidak hanya menjadi peluang usaha bagi masyarakat, tetapi juga menjadi identitas kebanggaan Aceh. Berdasarkan arahan Pj Gubernur, Pemerintah Aceh akan terus mendorong pelaku usaha lokal untuk tumbuh dan berkembang, baik melalui kebijakan maupun program pendampingan.
“Makan siang di sini bukan hanya tentang menikmati sajian ayam goreng crispy, tetapi juga tentang memperkuat komitmen bersama (pejabat pemerintah) dalam mendukung produk lokal. Aceh, dengan potensi dan semangatnya, siap menunjukkan bahwa inovasi lokal dapat menjadi kebanggaan global,” imbuhnya.
Advisor Kutaradja Fried Chicken, Habibie Inseun mengaku senang atas kehadiran Pj Gubernur Aceh dan rombongan untuk menyantap makan siang di ‘gerainya’.
“Kami tak menyangka Bapak Pj Gubernur bersama Pj Wali Kota Banda Aceh dan Aceh Besar datang ke salah satu store Kutaradja Fried Chicken di Banda Aceh dan ini kami anggap sebagai bentuk dukungan industri UKM di sektor kuliner di Aceh. Kami sangat bangga sekali melihat antusias bapak Pj Gubernur dan rombongan ikut mendukung UKM dan merasakan produk aneuk nanggroe yang bisa menyaingi rasa nasional maupun internasional,” ujar Habibie.
Ia berharap, pemerintah terus mendukung perkembangan dan kemajuan sektor UKM di Aceh, sehingga tumbuh kembangnya berkontribusi besar bagi perekonomian di Tanah Rencong Aceh.
“Kehadiran support pemerintah seperti ini bisa membuar anak-anak muda di Aceh yang kreatif ini akan lebih bahagia dan senang karena dukungan pemerintah tidak hanya dalam soal pembiayaan dan aksebilitas, tapi bagaimana mereka juga hadir di tengah-tengah industri UKM dan juga memberi dorongan agar UKM ini lebih dikenal masyarakat Aceh dan luar Aceh. Jadi Kami sangat bahagia sekali,” ungkapnya.
Siang itu, makan siang di Kutardja Fried Chicken tidak hanya menjadi momen santai, tetapi juga simbol kuat dari komitmen bersama untuk mendukung produk lokal Aceh. Gerai ini adalah salah satu langkah nyata menuju masa depan ekonomi Aceh yang lebih cerah dan berdaya saing.[]