Gandeng BI dan Desainer Nasional, Dekranasda Gelar Pelatihan bagi Kelompok Tenun Pusaka Maja
BANDA ACEH – Dekranasda Kota Banda Aceh bekerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Aceh menggelar pelatihan menenun bagi Kelompok Tenun Pusaka Maja, Gampong Lamgugop, Kecamatan Syiah Kuala.
Bertajuk “Transformasi Teknik dan Inovasi: Meningkatkan Kualitas Kain dan Mengoptimalkan Efisiensi Produksi”, pelatihan intesif selama sebulan penuh tersebut, diampu langsung oleh desainer kenamaan nasional Wignyo Rahadi.
Sedari 22 November lalu, Wignyo Rahadi yang juga salah satu unsur pemimpin pengurus pusat Dekranas, membimbing langsung 10 peserta pelatihan yang didominasi oleh kaum ibu di rumah produksi Pusaka Maja gampong setempat.
Menurut Pj Ketua Dekranasda Kota Banda Aceh Yekki Yasmin, pelatihan tersebut merupakan tindak lanjut dari penyerahan bantuan paket peralatan dan mesin tenun kepada Kelompok Tenun Pusaka Maja yang diinisiasi pihaknya.
“Alhamdulillah, kita berhasil menggaet sponsorship, dalam hal ini Bank Indonesia untuk mengembangkan usaha wastra kita khususnya tenun khas Aceh di Gampong Lamgugop,” ujar Yekki saat meninjau lokasi pelatihan, Kamis, 5 Desember 2024.
Dekranasda Banda Aceh, kata Yekki, sangat berkomitmen memajukan kerajinan khas daerah dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat. “Tak berhenti sampai penyerahan bantuan saja, kita lanjutkan dengan pelatihan intensif hingga promosi dan pemasaran.”
Ia pun mengajak seluruh OPD di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh dan instansi vertikal yang berkantor di ibu kota untuk menggunakan wastra (kain tradisional) khas Aceh. “Bisa untuk pakaian seragam kerja, ornamen kantor, atau keperluan lain pada setiap kegiatan dinas,” ujarnya.
Menurut istri Pj Wali Kota Banda Aceh ini, pemerintah harus menjadi pelopor penggunaan wastra Aceh seperti tenun dan batik yang memiliki ciri khas tersendiri. “Ini merupakan aksi nyata yang akan berdampak langsung bagi perajin kita.”
Dengan begitu, ia berharap keberadaan wastra Aceh dapat semakin diterima dan diminati oleh masyarakat. “Kalau soal kualitas, tenun kita tak kalah dengan produk luar. Bahkan kini kian dilirik oleh desainer-desainer kenamaan,” ujarnya.
“Harapan kita, nantinya dengan adanya permintaan pasar atau demand yang semakin meningkat, maka akan mendorong peningkatan produksi yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan taraf ekonomi masyarakat kita.”
Tak lupa, Yekki menyampaikan terima kasih atas perhatian Bank Indonesia lewat berbagai program pemberdayaan ekonomi kreatif di Banda Aceh selama ini. “Semoga langkah ini bisa diikuti oleh institusi lain dalam membangkitan wastra Banda Aceh hingga go international,” katanya. (*)